Categories
AU Ficlet Fluff Life Slight! The London's Journal

[The London’s Journal] The Lone Physiotherapist

The London’s Journal

tlj-tlp

Miss A Bae Suzy, Aaron Ramsey, and some Arsenal’s players  genre Alternate-Universe, Fluff, Life, slight!Sport  rating general  length ficlet  disclaimer beside the poster and story I own nothing

JUNE, 2015©

Rindu memang menyengat hati gadis itu.

part of THIS

Senja masih belum menyeka kaki langit di utara London.  Kicauan burung gereja di puncak jaring-jaring kawat yang melindungi lapangan mini, yang merupakan bagian dari Pusat Pelatihan Shinley, mewarnai pendengaran Suzy meskipun kicauan itu hanya terdengar sekelebat saja. Akustis di sekitar Suzy justru dimakan oleh gelak tawa para pemain Arsenal, baik dari tim utama ataupun cadangan, yang sedang menggelar latihan final menjelang Final FA Cup pekan depan. Usai latihan, mereka pun menyempatkan untuk menggoda Alex yang kini sudah bisa mengangkat bibirnya – tersenyum – karena bisa kembali merumput meskipun baru di sesi latihan.

Suzy dipusatkan untuk mengawasi Alex yang sekarang sudah mulai bisa latihan bersama skuat utama. Cedera ankle yang dideritanya beruntung dapat pulih dalam waktu yang relatif singkat.

Menjelang libur liga primier, Suzy memutuskan untuk tetap fokus pada pekerjaannya meski para senior di tim kebugaran dan tim dokter telah mewanti-wanti agar tidak bekerja terlalu keras. Namun gadis Korea itu tidak menggubris. Pada akhirnya, Suzy tetap mengatur program pelatihan kebugaran para pemain serta program pemulihan bagi para pemain yang cedera seefisien mungkin.

Libur liga primier bukan berarti rehat total dari profesi sebagai fisioterapis di Arsenal. Mengingat, tim tempatnya bernaung merupakan tim yang pemainnya rentan mengalami cedera. Selain faktor usia para pemain, cedera yang didapat juga berasal dari tackle ataupun posisi salah jatuh saat pertandingan. Namun Suzy tidak terlalu ambil pusing soal itu. Toh, masih ada Arsene yang peduli soal para pemainnya.

Tugas sebagai fisioterapis sebenarnya tidak hanya melulu mengurusi fisik dari para pemain. Trauma pasca cedera dan operasi pun juga menjadi tanggungan sang fisioterapis. Pada saat itu, fisioterapis dituntut untuk memperbaiki psikis para pemain ketika menghadapi pukulan yang cukup telak karena cedera parah yang diderita.

Suzy adalah salah satu fisioterapis terbaik yang dimiliki tim sekaliber Arsenal. Setiap musim, banyak pemain arsenal yang mengalami gangguan gerak akibat tackle lawan atau faktor usia tadi. Jangan melihat gender, keterampilan gadis itu setara dengan keterampilan fisoterapis senior, yang didominasi kaum adam, beberapa klub elit liga primier. Program pemulihan dan pelatihannya sangat cemerlang sehingga tak jarang banyak pemain yang merasa cocok dengan metode gadis tersebut.

Kapten ketiga Arsenal asal Skotlandia, Aaron Ramsey, pun mengiakan hal tersebut. Sewaktu dia mendapat Hamstring yang cukup parah dan memaksanya istirahat bermain selama kurang lebih 7 pekan, dalam pekan ke-3, dia sudah bisa turun dalam sesi latihan. Tetapi, hal itu juga dibarengi dengan pengawasan ketat oleh Suzy.

“Sue, “

Suzy menoleh kepada Aaron yang saat itu memanggilnya. Pemuda Skotlandia itu pun melempar botol berisi jus jambu kepada Suzy.

“Jus jambu buatan Gary terlalu manis. Bagaimana menurutmu?”

Suzy mengernyit. Dia pun menerima botol berukuran sedang yang masih penuh dengan cairan berwarna merah jambu itu. Gary merupakan Dokter Klub Arsenal dan kegemarannya adalah membuat jus kesehatan – menurutnya – untuk para pemain. Tutup botol berwarna putih itu pun dibuka oleh Suzy untuk ditenggak isinya. Lidahnya mengecap. Nihil, tidak ada rasanya, malah. Tunggu, apa gadis itu mengalami panas dalam?

“Tidak ada rasanya, Kid.”

Yes!!!

Teriakan Aaron menghablurkan fokus gadis itu sesaat. Suzy terheran di tempatnya. Dia pun mengangkat bahu tak acuh lalu beranjak dari pinggir lapangan menuju ruang kesehatan. Sebelumnya pun ia juga menyempatkan untuk meninju bahu pria itu yang usianya empat tahun di atasnya. Suzy mengeloyor meninggalkan Aaron yang sudah menari hula-hula bersama Koscielny, si defender asal Prancis. Gadis belia itu memilih untuk tidak peduli. Apalagi setelah mendengar seruan Aaron yang cukup menggelikan.

“Aku dan Suzy baru saja berciuman, hei!!!”

“Ciuman tidak langsung, ralat!!” seru Wilshere dari kejauhan.

“Dia curang.”

Suzy tidak menghiraukan dan tetap melenggang menuju ruang kesehatan. Kelakukan konyol para pemain tidak pernah diambil hati olehnya. Dia masih  melihatnya sebagai kewajaran belaka. Meskipun begitu, ia tetap tidak melupakan adat sebagai bangsa Timur yang menjunjung tinggi sebuah norma.

Tentang adat, ia pun jadi teringat dengan kampung halaman di Gwangju. Sudah enam tahun, semenjak dia menyelesaikan pendidikan ilmu fisioterapi di Amerika dan hijrah ke London, dia tidak menengok rumah dan keluarga. Toh meski begitu, dia masih bisa bertukar kabar melalui skype dengan adik lelakinya kalau sedang tidak sibuk.

Rindu memang menyengat hati gadis itu. Namun Suzy memilih untuk membiarkan racun dari rindu itu bersemayam di hati. Tidak berniat sekalipun untuk menetralisir rindu itu. Karena pada akhirnya nanti, saat rasa rindu itu sudah tak terbendung lagi dan meluap, ia juga akan kembali ke Korea. Akan tetapi, untuk saat ini belum ada yang mampu menggerakan lokomotor yang macet di dalam hatinya untuk kembali. Belum saja.[]

6/13/2015 8:37 PM

7 replies on “[The London’s Journal] The Lone Physiotherapist”

cyatttttttt, suzy si fisioterapis keluar lagiiiiii XD

astagaaaa, bentar deh na, kan gue nyari siapa itu Aaron, eh kok cari di mbah google ya kok DIA GANTENG BANGET SEHHHHHH???? ambyarrr gitu gue ngeliat dia karena sejujurnya aing tidak terlalu mengenal dunia bola dan tau ada yang ganteng selain ronaldo tuh jadi katro gini huhuh dan jadi envy ama suzy yang secara ngga langsung ciuman lewat sebotol jus jambu hahaha

pokoknya mah, “Daebak Thor!” buat ff ringan dan fluff ini ❤
lagi lagi lagi hohoho

Like

aaron emang ganteng banget, dan 🙂 semenjak fabregas hijrah ke barca dan nyangsang (lagi) ke london biru, posisi pemain terguanteng di arsenal jatuh ke si mas ramsey ini 🙂 wuih, dan, sebenernya BUANYAK sekali pemain yang ganteng2 kalau kamu ngikutin bola, hehe.terus kalau mau ketemu yang ganteng-nya ga main2 sampe ke taraf ganteng dan seksi, silakan melipir ke liga itali dan liga spanyol 😀 *jiah, malah promosi*
ah, senengnya, ternyata ada yang nungguin suzy si fisioterapis, terimakasih untuk itu, dan 🙂
amin, thanks lagi, dan!

Like

Bentar-bentar, ini aku urutan bacanya bener nggak sih .-.
Jadi mba suzy ini masih ga pengen pulang gegara ibunya. ibunya kenapa emang/? /tolong abaikan yang ini/
Kalo soal tata bahasa dan kosakata mah saya ga perlu bicara banyak. karena kak xian emang rapi banget ngatur diksi, jadi bikin mata itu nyaman waktu bacanya (y)

Like

hhehe, ga urut ga masalah, kan ini bukan chapter 🙂
ya, grgr ibunya yang selek sama keinginan suzy gitu deh terus beliau ngusir suzy dr rumahnya, jadinya dia ga balik2 ke koria deh..
aduh, pat, kamu jgn bialng gitu /-\\\\ jujur nih, tata bahasa dan stok kosakata aku masih sedikit kok, belum ahli en master banget 🙂 msh belajar 😉 dan aku pun diam2 belajar dr tulisan2 kamu yang juga sangat enak untuk diikuti 😉
yosh, mari kita sama2 belajar untuk itu 😉
thanks ya udah mampir, pat 😀

Like

iya ini kayak series gitu ya hehe seru2 😀
ooh, begitu toh ceritanya. oke dah ntar aku terusin biar makin paham (y)
haha jujur itu kak. kalo begitu kita bisa saling belajar 😀
jangan bosen sama komenku loh kak 😀

Like

aminn, dibilang seru mah(?) 🙂
makasih ya udah mau ngikutin,hehe. siap, yok belajar bareng! 😀
aku mah ga bakal bosen sama komenmu yang impressive juga, pat 🙂

Like

Escape your thoughts!

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.